Cara Berternak Ayam Serama Dengan Vasititas Minim

Ayam Serama, si mungil nan elegan dari Malaysia, telah memikat hati banyak pecinta unggas di Indonesia. Dengan postur kecil, dada membusung, dan gaya angkuh seperti pendekar, ayam ini bukan hanya cantik—tapi juga menguntungkan untuk dibudidayakan. Kabar baiknya, kamu tak perlu lahan luas atau kandang mewah untuk memulai.

Beternak ayam Serama bisa dimulai dengan fasilitas minim: di pekarangan rumah, halaman belakang, bahkan sudut balkon. Inilah panduan lengkap dari Fransiska untuk kamu yang ingin memulai usaha ternak Serama dengan modal kecil tapi hasil maksimal


Kenali Karakter Ayam Serama Terlebih Dahulu

Sebelum memulai, penting untuk mengenal karakteristik dasar ayam Serama:

  • Ukuran kecil: 250–500 gram

  • Tidak memerlukan ruang luas

  • Jinak dan mudah dijinakkan

  • Sensitif terhadap suhu dingin

  • Cocok untuk dipelihara di lingkungan rumah

Dengan tubuh mungilnya, Serama bisa jadi solusi ternak ayam rumahan yang praktis dan estetis!


Siapkan Kandang Minimalis tapi Fungsional

Ukuran Ideal

  • Untuk sepasang Serama, cukup kandang ukuran 60 x 60 x 60 cm.

  • Untuk beberapa ekor, buat kandang bersekat seperti rak bertingkat.

Bahan Kandang

  • Gunakan kayu bekas, triplek, atau kawat ram yang terjangkau.

  • Lantai bisa dari jerami, serbuk gergaji, atau pasir halus.

Sirkulasi Udara & Cahaya

  • Pastikan kandang memiliki ventilasi udara cukup.

  • Letakkan di tempat teduh namun tetap terkena sinar matahari pagi.

Kebersihan

  • Bersihkan kandang minimal 2–3 kali seminggu.

  • Sediakan wadah makan dan minum yang mudah dijangkau.

Tips: Letakkan kandang di bawah teras, sudut dapur terbuka, atau rak khusus di dalam rumah jika ingin indoor-style.


Pemilihan Indukan Berkualitas

Mulai beternak dari sepasang indukan unggul:

  • Pilih jantan dengan dada membusung, tegap, aktif, dan tidak cacat.

  • Pilih betina yang sehat, jinak, dan sering bertelur.

  • Hindari membeli dari penjual yang tidak jelas asal usul ayamnya.

Tips hemat: Cari peternak lokal terpercaya atau beli dari komunitas penghobi.


Pola Pakan yang Murah tapi Bergizi

Pakan Harian:

  • Pelet ayam starter (untuk anakan)

  • Dedak halus + jagung giling + BR (untuk dewasa)

Pakan Tambahan:

  • Sayuran hijau cincang (daun pepaya, bayam)

  • Telur rebus hancur

  • Ulat hongkong, kroto, cacing tanah (untuk stamina dan nafsu makan)

Suplemen Murah:

  • Campuran kunyit + madu + air hangat untuk antibodi

  • Tetes vitamin unggas seminggu sekali

Sediakan air minum bersih setiap hari!


Teknik Perkawinan dan Penetasan

Produksi Telur:

  • Betina Serama biasanya mulai bertelur umur 6–8 bulan

  • Satu siklus bertelur: 5–8 butir

Cara Menetaskan:

  • Metode alami: Biarkan induk mengerami

  • Metode inkubator mini: Bisa rakit sendiri dari styrofoam + lampu 5–10 watt

Dengan kandang mini dan satu inkubator kecil, kamu bisa menetaskan 10–15 anak ayam tiap bulan!


Perawatan Anak Ayam Serama

  • Tempatkan dalam kotak kardus/peti kecil hangat

  • Gunakan lampu pijar untuk menjaga suhu

  • Pakan awal: pelet starter halus + kuning telur rebus

  • Hindari angin langsung dan jaga kelembaban

Setelah usia 3 minggu, anak Serama bisa dipindah ke kandang remaja.


Strategi Penjualan Ayam Serama

Target Pasar:

  • Kolektor ayam hias

  • Penggemar kontes

  • Anak-anak dan keluarga urban

Saluran Penjualan:

  • Grup Facebook, WA, marketplace (Tokopedia, Shopee)

  • Komunitas ayam hias lokal

  • Event kontes Serama (bisa juga menjual anakannya)

Harga jual anak Serama: Rp 100 ribu – Rp 500 ribu/ekor
Indukan berkualitas atau kontes: Bisa tembus Rp 5 juta – Rp 50 juta!


Tips Tambahan dari Fransiska

  • Jaga kebersihan kandang = ayam sehat = cepat laku dijual

  • Bangun relasi dengan sesama pehobi Serama untuk memperluas pasar

  • Dokumentasikan ayam-ayammu (foto/video) untuk branding dan jualan online

  • Sediakan waktu 10–15 menit per hari untuk berinteraksi—ayam lebih jinak dan bahagia

Proudly powered by WordPress | Theme: Looks Blog by Crimson Themes.