Ayam kapas adalah salah satu jenis ayam hias yang unik dan eksotis. Sesuai namanya, ayam ini memiliki bulu yang lembut, halus, dan menyerupai kapas sehingga banyak orang jatuh cinta pada penampilannya. Selain menjadi ayam hias, ayam kapas juga memiliki nilai jual tinggi, baik dari segi anakan, indukan, maupun telur.
Menariknya, beternak ayam kapas tidak harus dengan modal besar. Dengan manajemen yang tepat, siapa pun bisa memulai usaha ini meski bermodalkan lahan sempit dan dana terbatas. Nah, berikut adalah cara berternak ayam kapas dengan modal minim namun tetap menguntungkan.
1. Mengenal Karakteristik Ayam Kapas
Sebelum memulai beternak, penting untuk mengenal lebih dalam mengenai ayam kapas:
-
Bulu: Halus menyerupai kapas, tidak kaku seperti ayam biasa.
-
Kaki: Umumnya berbulu lebat hingga menyerupai celana.
-
Sifat: Jinak, tenang, dan mudah dipelihara.
-
Produktivitas: Bisa menghasilkan 80–120 butir telur per tahun.
-
Harga: Anakan bisa dijual mulai Rp50.000–Rp150.000, sedangkan indukan bisa mencapai Rp500.000–Rp1.500.000, tergantung kualitas.
Dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi, ayam kapas menjadi pilihan menarik bagi peternak pemula.
2. Persiapan Kandang Murah Meriah
Untuk modal minim, kamu tidak perlu membuat kandang mewah. Cukup manfaatkan bahan sederhana seperti bambu, kawat ram, atau kayu bekas.
-
Ukuran: 1 meter persegi bisa menampung 2–3 ekor ayam kapas.
-
Lantai: Sebaiknya diberi alas sekam padi atau serbuk gergaji agar hangat.
-
Ventilasi: Pastikan udara lancar agar ayam tidak mudah sakit.
-
Kebersihan: Kandang harus rutin dibersihkan, karena bulu ayam kapas mudah kotor.
3. Pemilihan Indukan Berkualitas
Modal utama dalam ternak ayam kapas adalah indukan. Untuk memulai usaha skala kecil, cukup siapkan:
-
1 ekor jantan unggul
-
3–4 ekor betina produktif
Tips memilih indukan ayam kapas:
-
Bulu lebat dan bersih.
-
Tidak cacat fisik.
-
Nafsu makan baik.
-
Sehat, lincah, dan bebas penyakit.
4. Pakan Hemat, Hasil Maksimal
Agar modal tetap minim, kamu bisa memanfaatkan pakan alternatif.
-
Dedak halus dicampur jagung giling.
-
Sisa dapur seperti nasi, sayuran, atau singkong rebus.
-
Hijauan seperti daun pepaya, kangkung, atau bayam.
-
Tambahan protein: bekatul dicampur ikan asin halus atau keong sawah.
Meski hemat, pakan harus tetap bergizi agar ayam cepat tumbuh dan sehat.
5. Perawatan dan Pemeliharaan
Agar ayam kapas tetap cantik dan bernilai jual tinggi:
-
Mandikan ayam sesekali agar bulunya tetap putih dan bersih.
-
Jemur di pagi hari agar daya tahan tubuh meningkat.
-
Berikan vaksinasi sederhana (misalnya vaksin tetelo/ND) agar tidak mudah terserang penyakit.
-
Pisahkan anakan dari indukan setelah cukup umur agar pertumbuhan lebih optimal.
6. Strategi Penjualan dengan Modal Minim
Meski skala kecil, hasil ternak ayam kapas bisa dipasarkan dengan mudah.
-
Media Sosial: Gunakan Facebook, Instagram, atau marketplace untuk menjual.
-
Komunitas Ayam Hias: Gabung ke grup pecinta ayam kapas.
-
Pasar Lokal: Bawa ke pasar hewan mingguan.
-
Penjualan Bertahap: Fokus pada bibit anakan, karena lebih cepat laku dibanding indukan.
7. Estimasi Modal dan Keuntungan
-
Indukan awal: ± Rp1.500.000 (4 betina + 1 jantan).
-
Pembuatan kandang sederhana: ± Rp500.000.
-
Pakan per bulan: ± Rp200.000.
Total modal awal: sekitar Rp2.200.000.
Jika setiap betina menghasilkan 80 telur per tahun, dari 4 betina bisa didapat sekitar 320 telur. Dengan asumsi menetas 70% dan dijual Rp100.000 per ekor anakan, kamu bisa meraup lebih dari Rp20.000.000 per tahun hanya dari skala kecil.