10 Penyakit Yang Sering Di Alami Semua Jenis Ayam

Dalam dunia peternakan ayam, baik ayam kampung, ayam petelur, maupun ayam potong, ancaman terbesar bukan hanya soal harga pakan atau persaingan pasar, melainkan penyakit. Penyakit bisa menyerang kapan saja, dan jika tak segera ditangani, bisa menyebabkan kematian massal yang tentu saja sangat merugikan.

Sebagai peternak atau penghobi ayam, wajib hukumnya mengenali berbagai jenis penyakit ayam, gejala, penyebab, serta cara pencegahannya. Dengan begitu, kita bisa lebih sigap menghadapi gangguan kesehatan pada ayam sejak dini.

Berikut ini jenis-jenis penyakit ayam paling umum di Indonesia yang perlu kamu ketahui:

1. Newcastle Disease (ND) / Tetelo
Gejala:

Ayam tiba-tiba lesu
Kepala berputar (tortikolis)
Sayap lunglai
Kotoran encer kehijauan
Nafsu makan turun drastis

Penyebab:
Virus yang menyebar melalui udara, pakan, air, dan kontak langsung antar ayam.

Pencegahan:
Vaksin ND secara rutin
Jaga kebersihan kandang
Isolasi ayam yang sakit

2. Flu Burung (Avian Influenza)
Gejala:

Ayam mendadak mati tanpa gejala
Kepala membengkak
Jengger dan pial kebiruan
Diare berdarah
Nafas tersengal-sengal

Penyebab:
Virus Avian Influenza yang sangat cepat menular melalui udara, manusia, peralatan, dan hewan lain.

Pencegahan:
Vaksinasi
Biosecurity ketat
Semprot disinfektan rutin

3. Gumboro (Infectious Bursal Disease)
Gejala:

Ayam lemas
Bulu kusut
Kotoran putih encer
Kadang disertai pendarahan di dubur

Penyebab:
Virus Gumboro yang menyerang ayam usia 3-6 minggu.

Pencegahan:
Vaksin Gumboro di usia 10-14 hari
Sanitasi kandang optimal
Pakan dan air minum bersih

4. Cacar Ayam (Fowl Pox)
Gejala:
Muncul bintik-bintik hitam di jengger, pial, dan kulit
Ada luka berkerak di sekitar mata dan paruh
Nafsu makan menurun

Penyebab:
Virus cacar yang menular melalui nyamuk dan kontak langsung.

Pencegahan:
Vaksinasi fowl pox
Semprot kandang anti nyamuk
Pisahkan ayam yang terjangkit

5. Berak Putih (Pullorum)
Gejala:
Kotoran putih encer menempel di dubur
Ayam ngantuk dan malas makan
Nafas sesak

Penyebab:
Bakteri Salmonella pullorum, umumnya menyerang anak ayam.

Pencegahan:
Bersihkan kandang dan alat makan
Berikan antibiotik sesuai dosis
Pisahkan ayam sakit

6. Berak Hijau (Pasteurellosis)
Gejala:
Kotoran hijau encer
Ayam lemas
Nafas cepat dan berat
Kadang mati mendadak

Penyebab:
Bakteri Pasteurella multocida yang menyebar lewat udara dan makanan.

Pencegahan:
Vaksinasi rutin
Kebersihan kandang maksimal
Obati dengan antibiotik

7. Cacingan
Gejala:
Perut buncit
Nafsu makan turun
Pertumbuhan terhambat
Kotoran encer

Penyebab:
Cacing pita, cacing gilik, dan cacing kerongkongan yang masuk lewat pakan, tanah, atau air kotor.

Pencegahan:
Bersihkan kandang dan peralatan
Berikan obat cacing berkala
Pakan dan minuman harus steril

8. Snot (Coryza)
Gejala:

Hidung berair
Mata bengkak dan berair
Nafas berbau
Ayam bersin-bersin

Penyebab:
Bakteri Haemophilus gallinarum yang menular lewat kontak langsung.

Pencegahan:
Jaga kelembapan kandang
Obati dengan antibiotik
Isolasi ayam sakit

9. Ngorok (CRD – Chronic Respiratory Disease)
Gejala:
Ayam ngorok saat malam
Nafsu makan menurun
Pertumbuhan lambat

Penyebab:
Bakteri Mycoplasma gallisepticum, sering menyerang saat kondisi kandang lembap dan sirkulasi buruk.

Pencegahan:
Perbaiki ventilasi kandang
Obati dengan antibiotik
Pisahkan ayam sakit

10. Mata Berair / Konjungtivitis
Gejala:
Mata berair
Kadang bengkak
Tidak nafsu makan

Penyebab:
Bakteri atau virus dari kandang kotor, debu, atau ayam lain.

Pencegahan:
Semprot disinfektan
Bersihkan kandang rutin
Obati dengan tetes mata khusus ayam

Proudly powered by WordPress | Theme: Looks Blog by Crimson Themes.